1.
Defenisi kebudayaan
·
Menurut Edward b Taylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain yang di
dapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
·
Ki hajar dewantara, kebudayaan berarti buah budi
manusia, hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
·
Robert H Lowie, Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh
individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma
artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan
formal atau informal.
·
Keesing,
Kebudayaan adalah totalitas pengetahuan manusia,
pengalaman yang terakumulasi dan yang ditransmisikan secara social.
·
Rafael Raga Maran, Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan
lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna memenuhi
keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses
humanisasi.
·
R.
Linton, Kebudayaan adalah
konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya
didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
·
Melville
J. Herskovits, Kebudayaan
adalah “ Man made part of the environment “ (bagian dari lingkungan manusia).
·
Dawson,
Kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is
common way of life).
·
J.V.H.
Deryvendak, Kebudayaan
adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku
dalam suatu masyarakat tertentu.
·
Sultan
Takdir Alisyahbana, Kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berfikir.
·
Dr. Moh.
Hatta, Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
·
Mangunsarkoro,
Kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa
manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
·
Drs. Sidi Gazalba, Kebudayaan
adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu
ruang dan suatu waktu.
·
Selo
Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
2.
Defenisi
keluarga
·
Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan, emosian dan individu yang mempunyai peran masing – masing yang
merupakan bagian dari keluarga (friedman, 1998).
·
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (suprajitno, 2004).
3.
Faktor – faktor membentuk sebuah keluarga
·
Paradigma pasangan tentang
keluarga
Paradigma
adalah cara pandang, cara bersikap terhadap satu hal. Jadi, dari awal masing –
masing individu baik suami maupun istri harus memperjelas paradigma pribadinya
tentang sebuah keluarga. Hal inilah yang akan menentukan kecocokan dalam
keluarga.
·
Kompetensi dan partisipasi
anggota keluarga
Kompetensi
dan partisipasi masing – masing anggota keluarga sangatlah penting, harus ada
keseimbangan yang baik antar suami, istri dan anak – anak dalam masalah
kompetensi dan partisipasi untuk membangun keluarga. Suami mencari nafkah,
istri mengurus rumah keluarga dan anak membantu orang tua. Apabila terjadi
ketidak seimbangan dalam kompetensi dan partisipasi tentu keluarga tidak
seimbang pula.
·
Aktifitas anggota keluarga
Aktifitas
anggota keluarga berpengaruh terhadap anggota itu sendiri, masing – masing anggota
harus menjalankan aktifitasnya secara seimbang dan teratur jangan memetingkan
sesuatu hal sehingga mengorbankan hal lain yang sebetulnya lebih penting.
Jalankan aktifitas yang memang menjadi prioritas dalam membangun keluarga.
4.
Defenisi kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan
individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga
mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
Menurut (Macionis, 1989:174) Kelompok sosial didefenisikan sebagai dua atau
lebih orang yang memiliki suatu identitas bersama dan yang berinteraksi secara
regular.
5.
Ciri – ciri kelompok sosial
·
Terdapat
dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain dalam
mencapai tujuan yang sama.
·
Terdapat
akibat – akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang
lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda – beda antara individu yang
terlibat didalamnya.
·
Adanya
penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan
terdiri dari peranan – peranan dan kedudukan masing – masing.
·
Adanya
peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok untuk mencapai tujuan
yang ada.
·
Berlangsung
suatu kepentingan.
·
Adanya
pergerakan yang dinamik.
6.
Bentuk interaksi sosial beserta contoh
·
Beriteraksi, anggota – anggota harus
berinteraksi satu sama lain.
·
Interdependen, apa yang terjadi pada seorang
anggota mempengaruhi perilaku anggota lain.
·
Stabil, hubungan tidak adanya waktu
yang berarti (bisa minggu, bulan dan tahun)
·
Tujuan yang di bagi, tujuan kelompok bersifat umum
bagi semua anggota.
·
Struktur, fungsi tiap anggota harus
memiliki beberapa macam struktur sehingga memiliki peran.
·
Persepsi, anggota harus merasakan diri
mereka sebagai bagian dari kelompok.
7.
Macam – macam interaksi sosial
·
Imitasi
(peniruan), Imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
·
Sugesti, sugesti
berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan/sikap yang berasal dari
dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
·
Identifikasi, kecenderungan/keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
·
Proses
simpati, suatu
proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Faktor utamanya
perasaan utk memahami orang/pihak lain.
8.
Syarat – syarat interaksi sosial
·
Kontak sosial, adalah hubungan antara satu
pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan
masing – masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak
harus bersentuhan secara fisik.
·
Komunikasi, artinya berhubungan atau
bergaul dengan orang lain, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang
lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan
oleh orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar