Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tema Penerapan Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi sebagai salah satu tugas mata kuliah KDK I
(Keterampilan Dasar Klinik) pada semester I
DIII
Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
Penyelesaian Makalah ini tak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu pada kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada
:
1.
Ibu Risa Pitriani, SST, M.kes selaku Dosen Pengajar mata kuliah KDK I
(Keterampilan Dasar Klinik)
2.
Ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setulusnya juga penulis sampaikan kepada rekan –
rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat dan berguna di masa yang akan datang dan dapat memberikan
pengetahuan kepada kita semua. Mudah – mudahan Allah SWT melancarkan usaha yang
dilakukan. Amin.
Pekanbaru, 24 September 2012
Penulis
KELOMPOK IV
|
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan
.................................................................................... 1
Bab II Isi
2.1. Saluran
Pencernaan ................................................................................ 2
2.2. Organ Asesoris ....................................................................................... 3
2.3. Zat Gizi .................................................................................................. 6
2.4. Kesetimbangan Energi ........................................................................... 9
2.5. Metabolisme Basal ................................................................................. 9
2.6. Macam – Macam Diet ............................................................................ 10
2.7. Gangguan atau
Masalah yang Berhubungan Dengan Nutrisi ................ 11
2.8. Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Nutrisi..................................... 12
2.9. Tindakan Untuk
Mengatasi Masalah Nutrisi.......................................... 12
Bab III Kesempulan
Daftar Pustaka
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sistem yang
berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai
dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri
atas hati, kantong empedu, dan pancreas.
Tubuh manusia
terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Karenanya, manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat
penting yang dikenal dengan istilah nutrisi.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara
jaringan tubuh, mengatur proses- proses
dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian fungsi utama nutrisi adalah untuk
memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk
struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh. Ketika homeostasis tubuh terganggu atau dalam
keadaan sakit, nutrisi yang mencukupi dan
tepat amat dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan. Akan tetapi, nutrisi
yang kurang atau berlebih justru akan memperburuk keadaan
tubuh. Beberapa kelainan atau penyakit
memerlukan diet makanan khusus baik jenis dan jumlah asupan makanan, penambahan
atau kehilangan berat badan, dan respon pada terapi.
1.2.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana saluran pencernaan manusia ?
b.
Apa saja Organ asesoris manusia ?
c.
Bagaimana cara pemenuhan zat gizi ?
d.
Bagaimana kesetimbangan energi manusia ?
e.
Bagaimana metabolisme bassal ?
f.
Apa saja macam – macam diet ?
g.
Apa gangguan / masalah yang berhubungan dengan nutrisi
?
h.
Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ?
i.
Bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah nutrisi ?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Agar pembaca mengetahui dan mampu menerapkan prinsip
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
BAB II
ISI
2.1. Saluran
Pencernaan
Saluran
pencernaan adalah sistem organ dalam tubuh manusia yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energy dan Nutrien ,
serta mengeluarkan sisa proses tersebut
melalui Dubur. Saluran pencernaan antara satu manusia dengan manusia
yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Secara sepesifik, saluran pencernaan
berfungsi untuk mengambil makanan,
memecahnya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap nutrisi tersebut
menuju pembuluh darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
Organ yang termasuk
dalam saluran pencernaan adalah :
Mulut, Faring,
Esofagus, Lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan
dibuang keluar tubuh melalui Anus.
·
Mulut : suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air pada manusia. Bagian didalam mulut adalah gigi (dens)
lidah (lingua) adalah kumpulan otot yang dapat membantu pencernaan makanan
dengan mengunyah dan menelan.
·
Faring : bagian tubuh yang terletak di
antara rongga mulut dan pembuluh tenggorokan.
·
Esofagus : saluran pencernaan antara
tekak (pharink) dan lambung (gaster).
·
Lambung : bagian saluran makanan yang
berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat penampungan, pelarutan,
dan pengenceran makanan.
·
Usus : alat pencernaan makanan di dalam
perut manusia dan menyerap zat – zat makanan ke dalam tubuh.
b.
Fungsi Saluran Pencernaan.
Fungsi utama saluran pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang
sudah dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan
sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel yang melaksanakan
tugasnya.
Agar makanan
dapat dicerna optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus
mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus.
|
2.2. Organ
Asesoris
Organ
asesoris (pencernaan tambahan) ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan
dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut , kantung
empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan saluran pencernaan melalui
sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi secret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi , Lidah, Kantung Empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti Kelenjar Ludah, Hati dan Pankreas.
a.
Gigi (dentis)
Fungsi : Berperan dalam
proses mastikasi (pengunyahan).
Bagian-bagian gigi
adalah sebagai berikut:
·
Mahkota Gigi :
dilapisi oleh email dan di dalamnya terdapat dentin (tulang gigi).
·
Tulang Gigi :
terletak di bawah lapisan email.
·
Rongga gigi :
berada di bagian dalam gigi. Di dalamnya terdapat pembuluh darah, jaringan
ikat, dan jaringan saraf.
b.
Lidah (Lingua)
Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan
yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga mulut, membantu dalam
menelan makanan, sebagai indera pengecap, dan membantu dalam berbicara. Pada permukaan lidah
terdapat badan sel saraf perasa (papila). ada tiga bentuk papila, yaitu:
·
Papila fungiformis : papila berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
terdapat pada bagian depan dan sisi lidah.
·
Papila filiformis : papila yang berbentuk seperti benang halus,
terdapat pada bagian depan lidah.
·
Papila serkumvalata : papila yang terdapat pada pangkal lidah.
c.
Kelenjar Ludah /
Kelenjar Saliva
Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva
mengandung enzim ptyalin atau amylase dan ion natrium, klorida,
bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah :
·
Melarutkan makanan secara kimia,
|
·
Melembabkan dan melumasi
makanan
·
Mengurai zat tepung menjadi
polisakarida dan maltose
·
Zat buangan
·
Zat antibakteri dan antibody
Kelenjar ludah terdiri atas tiga pasang sebagai
berikut:
1. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil,
terletak di bawah lidah bagian depan.
2. Kelenjar submandibular terletak di belakang kelenjar
sublingual dan lebih dalam.
3. Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva paling besar dan terletak di
bagian atas mulut depan telinga.
d.
Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati
terdiri atas dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan
empedu, yakni duktus hepatikus. Secara umum, hati mempunyai fungsi:
·
Memproduksi cairan empedu
·
Memetabolisme protein, lemak
dan karbohidrat
·
Penyimpanan mineral dan vitamin
larut lemak.
·
Pusat detoksifikasi zat yang
beracun di dalam tubuh.
·
Penyimpanan darah
|
·
Memproduksi panas
e.
Kandung Empedu Dan Saluran
Empedu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus
kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus
hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal
dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus
pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya
sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum
memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu
berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur
dengan makanan.
fungsi penting kantung empedu : Membantu pencernaan dan penyerapan lemak, Berperan dalam pembuangan
limbah tertentu dari tubuh terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
·
Garam empedu meningkatkan
kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu
proses penyerapan
·
Garam empedu merangsang
pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
·
Bilirubin (pigmen utama dari
empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang
dihancurkan
·
Obat dan limbah lainnya dibuang
dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
·
Berbagai protein yang berperan
dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
|
f.
Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin
dan eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone
glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim
pencernaan.
3 hormon yang dihasilkan oleh
pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
2.3. Zat
Gizi
Makanan yang dikonsumsi oleh
manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada
pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa
enzim, gizi, maupun toksit (racun). Zat gizi merupakan unsur yang terkandung
dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing
bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda
antara makanan yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam
makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Satu janis zat
gizi tertentu kemungkinan terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa
dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain.
Gizi adalah
proses menggunakan makanan oleh manusia melalui proses–proses (digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat–zat yang
tidak digunakan) untuk proses pertumbuhan perkembangan dan mempertahankan
kesehatan. Nama lain dari gizi adalah nutrisi. Gizi/nutrisi mengadung
nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam suatu makanan dan
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, seperti menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses–proses kehidupan. Ilmu
Gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi, menentukan jenis zat gizi, seberapa
banyak terdapat dalam bahan makanan tertentu atau berbagai bahan makanan,
bagaimana utilisasi tubuh dan seberapa banyak tubuh memerlukannya.
(Encyclopedia Americana, 1980)
|
1. Berdasarkan
Fungsi
Setiap zat
gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri
sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat
gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
a. Zat Gizi Sebagai Sumber Energi
Sebagai sumber
energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di
dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan
energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi
sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber
karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur
dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat
gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan
penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak
dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun
penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat Gizi
Untuk Pertumbuhan dan Mempertahankan Jaringan Tubuh
Zat gizi ini
memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika
kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia
akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan
sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi
yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin.
Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah
protein.
c. Zat Gizi
Sebagai Pengatur/ Regulasi Proses di Dalam Tubuh
Proses
metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk
itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di
dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk
mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan
protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral
dan vitamin.
2. Berdasarkan
Jumlah
Berdasarkan
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu:
a. Zat
Gizi Makro
Zat gizi
Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan
protein.
b. Zat Gizi Mikro
Zat gizi
mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit
tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar
mineral dan vitamin.
|
3. Berdasarkan
Sumber
Berdasarkan
sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani. Zat gizi hewani adalah
zat gizi yang berasal dari hewan, sedangkan zat gizi yang berasal tumbuhan
disebut nabati. Sebagai contoh adalah protein. Makanan yang kaya akan protein
nabati misalnya tempe, tahu, kacang tanah, kacang kedelai, dan buah kelapa.
Sedangkan sumber protein hewani antara lain adalah telur, daging, dan
susu.
Zat gizi dalam makanan
Bagi
sebagian orang, makan merupakan kegiatan menyenangkan. Namun di balik itu,
ketika anda menikmatinya, apakah berkualitas nilai gizinya? Percuma saja jika
penampilan, aroma, dan cita rasanya baik, tapi gizinya rendah. Padahal, tubuh
kita sangat mengandalkan manfaat yang dimiliki zat gizi dari makanan tersebut.
Alasannya, tubuh tidak dapat memproduksi beberapa jenis zat gizi. Jadi, zat
yang ada di dalam makanan, menjadi penting bagi kesehatan kita.
Ketika tubuh
Anda melakukan pencernaan, makanan dipecah menjadi berbagai macam zat gizi yang
mudah diserap ke dalam aliran darah. Kemudian, langsung diedarkan ke seluruh
sel tubuh Anda. Tapi, tahukah Anda, jika lebih dari 40 jenis zat gizi di dalam
makanan, dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan fungsi yang unik dan spesifik.
1. Karbohidrat
Tinggi
rendahnya aktifitas seseorang, makan akan berbeda kebutuhan karbohidratnya.
Bagi orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata
akan karbohidrat antara 8-10 gr untuk setiap kilogram berat badan setiap hari.
Fungsi karbohidrat bagi tubuh antara lain ; menghasilkan energi, cadangan
tenaga bagi tubuh, memberikan rasa kenyang.
2. Lemak
Tubuh Anda
tentunya tidak dapat membuat semua jenis asam lemak yang diperlukan. Meskipun
begitu, asam lemak dapat diperoleh dari makanan yang Anda konsumsi. Lemak
selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga alat transportasi zat gizi
lain dan bagian dari berbagai sel tubuh. Fungsi lemak antara lain ; penghasil
energi, penghasil asam lemak essensial, pelarut vitamin, memberi rasa kenyang.
3. Protein
Zat gizi ini
tentunya dapat juga diubah menjadi energi, bila tubuh Anda kekurangan
karbohidrat dan lemak. Jika hal ini terjadi, protein hanya berfungsi sebagai
pemeliharaan jaringan tubuh. Padahal, protein yang mengandung asam amino ini
bekerja untuk membangun, memperbaiki, dan mempertahankan jaringan tubuh Anda.
Pada prinsipnya, tubuh Anda dapat memproduksi asam amino yang nonesensial.
Sedangkan asam amino yang esensial harus diambil dari makanan. Fungsi protein
antara lain ; membangun sel jaringan tubuh manusia, mengganti sel-sel
tubuh yang rusak, menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh, sebagai
penghasil energi. Kebutuhan proyein bagi orang dewasa adalah 1 gr yntuk setiap
1 kg berat badan tiap harinya. Sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh,
diperlikan 3 gr untuk setiap kg berat badannya.
4. Vitamin
|
5. Mineral.
Fungsi
mineral sama halnya dengan vitamin. Ia bekerja sebagai pemicu proses, dan
memiliki pembagian tugas yang unik. Mineral terdiri dari, yodium, fosfor,
kobalt, klor, magnesium, mangan, tembaga, kalsium, kalium, zinc, sulfur, flour,
zat besi,
6. Air.
Tahukah
Anda, jika air itu dapat membantu mengatur suhu tubuh kita. Pasalnya, berat
tubuh kita terdiri atas air sebanyak 55% sampai 75%. Peranan air di dalam tubuh
kita, sebagai pengatur proses pengataran zat gizi dan kimia tubuh lainnya ke
dalam sel. Dan, membawa perginya limbah yang dihasilkan tubuh.
2.4. Kesetimbangan
Energi
Energi adalah kekuatan
untuk bekerja, manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan
linkungannya. Selama
hamil, perempuan memerlukan energi tambahan sebesar 300 kkal/hari
untuk pertumbuhan janin, plasenta dan jaringan tambahan lainnya.
Tambahan keperluan energi ibu menyusui pada enam bulan pertama
adalah sebanyak 300 kkal/hari. Pada enam bulan kedua, tambahan
sebanyak 550 kkal/hari dan untuk tahun kedua, tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
Kesetimbangan energi = Pemasukan energi – pengeluaran
energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan
sumber utama energi manusia. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori.
Pengeluaran energi adalah energi yang
digunakan oleh tubuh untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. jika pemasukan energi lebih
banyak dari pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
2.5. Metabolisme
Basal
|
Metabolisme basal seorang laki-laki
lebih tinggi dibanding dengan wanita. Umur juga mempengaruhi metabolisme basal
dimana umur yang lebih muda mempunyai metabolisme basal lebih besar dibanding
yang lebih tua. Rasa gelisah dan ketegangan, misalnya saat bertanding
menghasilkan metabolisme basal 5% sampai 10% lebih besar. Hal ini terjadi karena
sekresi hormon epinefrin yang meningkat, demikian pulatonus otot meningkat.
Dari faktor yang mempengaruhi
metabolisme tersebut, jelas dikatakan bahwa kecepatan metabolisme tergantung
dari kegiatan seseorang. Pada seorang pekerja kasar akan lebih tinggi kecepatan
matabolismenya daripada pekerja kantoran yang lebih banyak duduk dalam
pekerjaannya.
Kecepatan metabolisme basal pada
penyakit dipengaruhi oleh beberapa kelaianan pada kelenjar tiroid. Aktivitas
kelenjar tiroid yang berlebihan akan menaikkan kecepatan metabolisme seperti
pada hipertiroidisma. Kekurangan aktivitas kelenjar tiroid akan melemahkan
kecepatan metabolisme seperti pada kretinisme dan mixuderma. Untuk menutupi
kehilangan napas dan untuk mempertahankan produksi energi yang diperlukan guna pembuatan
panas dan kerja, maka orang memerlukan makanan.
2.6. Macam – Macam Diet
Macam – macam Diet adalah sebagai
berikut :
1.
Diet
rendah kalori rendah karbohidrat
Tidak berarti orang lantas tidak makan semua jenis
karbohidrat. Asupan karbohidrat hanya dikurangi. Konsumsilah beras merah atau
roti gandum. Asupan protein dan lemak tetap diperhatikan, namun tidak terlalu
tinggi.
2.
Diet
rendah kalori tinggi protein
Bagi yang ingin melakukan diet ini dia harus benar-benar
fit, terutama ginjal dan lever. Jika tidak, organ tubuh akan makin terbebani
dan kondisi tubuh justru melemah. Diet ini banyak mengonsumsi protein, seperti
daging atau telur.
3.
Diet
rendah kalori rendah lemak
Orang dengan diet seperti ini harus pintar-pintar menghitung
asupan kalori. Semua jenis makanan biasanya dikonsumsi, hanya saja dikurangi
kalori dan lemak. Perlu diingat, satu gram lemak sama dengan sembilan kalori.
Diet jenis ini memang tidak bisa berlangsung dengan cepat, paling-paling dua
kilogram sebulan. Namun, hal ini sudah cukup jika dilakukan secara konsisten.
4.
Diet
rendah kalori tinggi lemak dan protein
|
5.
Food
Combining.
Cara ini adalah mengatur pola makan
yang melibatkan teori asam dan basa, juga PH netral. Meskipun semua makanan
bisa dipilih, baik karbohidrat, protein, maupun lemak, biasanya jenis
makanannya tetap harus diatur. Misalnya, makan pagi hanya dengan buah-buahan
atau susu kedelai, lalu siang dengan nasi tiga sendok dipadu sayur mayur dan
tempe-tahu. Makan malam, karbohidrat juga dikurangi. Meski bisa menurunkan
berat badan cukup lumayan, sampai sekitar lima kilogram sebulan, namun cara ini
cukup rumit.
Perlu
Diperhatikan dalam Diet:
Makanlah secara teratur sesuai
jumlah pembagian makanan yang ditentukan dokter atau ahli gizi. Jika berdiet
dengan produk tertentu, lakukanlah sesuai dengan aturan yang disarankan. Untuk
menghilangkan rasa lapar sewaktu berdiet, perbanyak makan sayur-sayuran.
Usahakan agar tidak segera tidur sesudah makan. Lakukan gerak badan secara
teratur, di samping melakukan diet. Jika mengalami hypoglikemia (kadar gula
darah terlalu rendah), segeralah minum satu gelas sirup atau satu-dua sendok
teh gula pasir. Gejala gula darah terlalu rendah adalah: rasa dingin gemetar,
lemas, rasa perih di ulu hati, pusing, mata berkunang-kunang. Berkonsultasi
segeralah dengan dokter atau ahli gizi.
2.7. Gangguan / Masalah yang Berhubungan dengan
Nutrisi
v Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan seseorang. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan seseorang. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas
Seseorang yang memiliki berat badan
20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap
mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3
kelompok :
-
Obesitas
ringan : kelebihan berat badan 20-40%
-
Obesitas
sedang : kelebihan berat badan 41-100%
-
Obesitas berat : kelebihan berat
badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk). Perhatian tidak hanya
ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi
penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda. Wanita cenderung
menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran
seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut,
sehingga memberikan gambaran seperti buah
apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang
pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak
seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
|
v Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2.8. Faktor
yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, yaitu :
a.
Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi
pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi,
sehingga dapat terjadi kesalaahan dalam pemenuhan
kebutuhan gizi.
b.
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang
bernilai gizi tinggi, dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
c.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertantu dapat juga memepengaruhi status gizi.
d.
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup.
e.
Ekonomi
Status ekonomi dapat memepengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan yang bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.
Status ekonomi dapat memepengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan yang bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.
2.9.
Tindakan Untuk Mengatasi Masalah
Nutrisi
a.
Menstimulasi nafsu makan
Dapat membantu menstimulasi nafsu makan dengan adaptasi
lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi,
ketentuan diet khusus dan pilihan makanan, pemberian obat yang menstimulasi
nafsu makan, konseling kepada keluarga.
b.
Terapi diet dalam manajemen penyakit
|
Nutrisi yang baik penting bagi
kesehatan dan penyakit, tetapi pola asupan diet yang spesifik yang menghasilkan nutrisi
yang baik sering kali harus dimodifikasi dengan penyakit khusus. Modifikasi
diet penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh untuk metabolisme
nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan penyakit, dengan mengeliminasi makanan
yang memperburuk gejala penyakit.
c.
Pemberian Nutrisi melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan yang
dilakukan untuk yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan
atau nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan membangkitkan selera makan.
d.
Pemberian Nutrisi melalui Enteral
Pemberian nutrisi melalui enteral adalah pemberian
nutrien melalui saluran gastrointestinal dengan menggunakan selang atau kateter
khusus (feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan pada penderita yang
memerlukan asupan nutrien
e.
Pemberian Nutrisi melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral adalah pemberian
nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa berupa vena perifer atau vena
sentral. Nutrisi parenteral diperlukan bagi
yang menghadapi resiko malnutrisi namun tidak mampu atau tidak boleh
mendapatkan kecukupan nutrien lewat saluran cerna. Nutrisi parenteral perlu dibedakan
dengan pemberian infus yang hanya terdiri atas cairan, elektrolit, dan karbohidrat
untuk mepertahankan hidrasi, keseimbangan elektrolit serta memberikansedikit kalori.
|
BAB
III
KESIMPULAN
Semua sel
tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk
hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan
tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis
akan terganggu.
Sistem yang
berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai
dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri
atas hati, kantong empedu, dan pancreas.
Lebih dari 40 jenis zat gizi di
dalam makanan, dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan fungsi yang unik dan
spesifik yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitaman, mineral, air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar